Wednesday, September 26, 2007

Genetika dan Pola Warna Bag 3 (Pola Tabby)


Warna tabby atau belang yang sering kita jumpai pada kucing domestik sebenarnya adalah diakibatkan oleh munculnya gen Agouti (A) yang mempunyai sifat dominan terhadap gen non agouti (a). Maka bila kita hubungkan dengan pembahasan dibagian kedua:

  • Kucing dengan warna Black tabby mempunyai kombinasi gen D-A-B- dimana tanda "-" berarti bisa diisi oleh gen dominan maupun recessive.

  • Kucing Chocolate tabby mempunyai kombinasi gen D-A-bb atau D-A-bb'

  • Kucing Blue tabby mempunyai kombinasi gen ddA-B- dst.

Khusus untuk warna red, kita sering menjumpai pola warna tabby meskipun kucing tersebut sebenarnya tidak membawa gen Agouti, hal ini disebabkan mutasi gen A ke a tidak berpengaruh banyak apabila bertemu dengan gen O. Ini yang sering disebut dengan ghost tabby marking. Kucing dengan warna red non agouti sering disebut dengan red self. Meskipun demikian jarang sekali kita menjumpai kucing dengan gen warna merah (O) yang benar2 solid. Biasanya kalaupun ada kucing seperti ini dihasilkan oleh selektif breeding yang ketat.

Kita juga mengenal beberapa pattern tabby yang seperti mackarel tabby, classic tabby (tabby blotched) dan ticked tabby. Munculnya berbagai pola tabby ini adalah akibat bertemunya gen agouti A- dengan gen T, tb, dan Ta.

  • Gen T- akan membentuk pola warna tabby menjadi mackarel tabby atau seperti pola loreng vertikal pada harimau. Gen ini dominan terhadap gen tb
  • Gen tbtb akan membentuk pola warna classic tabby atau yang disebut juga dengan tabby blotched. Bentuknya adalah pola belang dengan garis2 lebar. Karena gen ini recessive, maka pola classic tabby hanya muncul pada homozygous gen tb.
  • Gen Ta- akan membentuk pola warna ticked tabby seperti yang terdapat pada ras Abyssinian dan Somali. Gen Ta ini lebih dominan dibanding gen T dan tb, meskipun demikian dominasinya tidaklah penuh, atau disebut juga incomplete dominance. Hal inilah yang menyebabkan adanya pola warna spot tabby seperti pada breed jenis ocicat, egyptian mau, ataupun bengal.

Wednesday, September 19, 2007

Genetika dan Pola Warna Bag 2 (Warna-Warna Solid)


Kita mengenal istilah penyebutan warna-warna solid seperti white, black, red, chocolate dsb. Timbulnya warna2 tersebut sebenarnya adalah disebabkan oleh munculnya satu atau kombinasi beberapa gen yang berbeda antara lain sebagai berikut:

Warna hitam dihasilkan oleh gen dominan jenis B (Black), yang akan muncul baik dalam bentuk homozygous (BB) atau heterozygous (Bb).

  • Warna Chocolate dihasilkan oleh gen b yang recessive terhadap gen warna hitam B. Oleh sebab itu kucing yang mempunyai allelle Bb akan tetap berwarna hitam, tapi disebut juga chocolate carrier yang nantinya bisa menghasilkan kucing warna coklat apabila dikawinkan dengan kucing chocolate homozygous (bb) atau sesama chocolate carrier.

  • Satu lagi warna turunan dari warna hitam adalah yang disebut dengan cinnamon (biasanya pada kucing jenis Abyssinian & Somali). Warna ini dihasilkan oleh gen dengan simbol b' yang recessive terhadap gen B maupun gen b. Jadi kucing dengan warna cinnamon bisa dipastikan homozygous gen b' (b'b').

  • Warna merah dihasilkan oleh gen jenis O (orange), yang disebut juga sex-linked colour karena gen ini hanya dihasilkan oleh sex chromosom X. Oleh karena betina mempunyai dua gen X (XX), maka betina memungkinkan punya dua gen O. Sedangkan jantan yang punya gen XY hanya punya satu gen O. Hal inilah yang menjelaskan mengapa warna tortie umumnya hanya ada pada kucing betina, karena warna tortie dihasilkan oleh dua gen O dimana yang satu dominant dan yang satu lagi recessive (Oo). Sedangkan kucing dengan allelle OO (betina) maupun OY (jantan) hanya akan berwarna red saja.

  • Warna putih dihasilkan karena adanya gen W yang sifatnya menutupi (masking) warna2 lainnya. Oleh karena itu kucing putih hanya bisa dihasilkan kalau salah satu dari induknya juga putih, baik homozygous (WW) maupun heterozygous (Ww). Apabila salah satu induknya homozygous maka semua anaknya akan berwarna putih.

Dalam pemunculannya, apabila gen2 tersebut berada dalam satu individu maka gen dengan level dominasi yang lebih tinggi yang akan lebih menang. Urutannya adalah W > O > B > b > b'.

Dalam warna solid, kita sering juga mendengar istilah warna dilute (larut) seperti blue, cream, & fawn. Hal ini disebabkan karena munculnya gen lain yang disebut dengan gen d (density) yang sifatnya recessive dan berkombinasi dengan gen warna dasar yang sudah ada.

  • Kucing dengan warna Black, Chocolate, Cinnamon, & Red adalah kombinasi dari allelle DD atau Dd dengan gen B, b, b', atau O.
  • Sedangkan apabila gen B, b, b', atau O tersebut bertemu dengan allelle dd maka terjadilah pelarutan (dilution) warna menjadi Blue (dari asalnya Black), Lilac (dari asalnya Chocolate), Fawn (dari asalnya Cinnamon), serta Cream (dari asalnya Red).

Tuesday, September 11, 2007

Genetika dan Pola Warna Bag. 1 (Istilah Genetika)


Salah satu hal yang sangat penting dipelajari oleh seorang breeder (calon breeder) adalah ilmu tentang genetika, meski tidak perlu jadi seorang ahli tapi paling tidak mengetahui prinsip dasar penurunannya. Dan salah satu faktor penting yang harus dipahami adalah faktor genetika yang berhubungan dengan penurunan pola warna. Berikut ini saya coba buatkan ringkaskan pemahaman dasar tentang genetika dan hubungannya dengan pola warna.

Hal yang sering kita temui dalam mempelajari ilmu ini adalah istilah2 teknis, oleh karena itu pertama-tama yang kita harus pahami adalah arti dari istilah2 tersebut yang antara lain:
  • Gen ; Adalah individual unit penurunan. Setiap gen atau kombinasi dari gen akan menentukan karakteristik penurunan.
  • Allelle ; Mereferensikan berbagai bentuk dari gen (sama maupun berbeda) yang sering digambarkan dengan simbol huruf (misal AA, Aa, XX, XY, dsb). Berbagai kombinasi allelle akan turut menentukan karakteristik penurunan. Gen yang lebih dominan biasanya digambarkan dengan huruf besar!
  • DNA ; Bentuk molekul yang berisi informasi genetika. DNA terdiri dari beberapa susunan gen.
  • Chromosome ; Adalah letak dimana gen berada. Chromosome adalah seperti nama jalan di mana gen tinggal. Setiap kucing mempunyai 38 chromosome, dimana masing2 orangtuanya menurunkan 19 chromosome.
  • Autosome ; Istilah untuk chromosome selain sex chromosome. Dari 19 chromosome yang diurunkan dari masing2 orangtuanya, 1 chromosome membawa informasi tentang jenis kelamin, dan 18 chromosome adalah autosome.
  • Locus ; Posisi dimana gen berada dalam chromosome, seperti nomor rumah pada suatu jalan.
  • Homozygous ; istilah untuk menunjukkan 2 allelle yang sama (identical twins) pada suatu locus pada suatu chromosome.
  • Heterozygous ; istilah untuk menunjukkan 2 allelle yang berbeda (fraternal twins) pada suatu locus pada suatu chromosome.
  • Dominant Gene; Gen yang mampu menunjukkan sifat yang dibawanya meski hanya dibawa oleh salah satu dari pasangan chromosome.
  • Recessive Gene ; Gen yang akan memunculkan sifat yang dibawanya jika hanya dibawa oleh kedua anggota dari pasangan chromosome.
  • Phenotype ; Adalah ekspresi genetika apabila dilihat dari penampilan luar.
  • Genotype ; Adalah ekspresi genetika yang sebenarnya. Dua kucing bisa memiliki penampilan luar yang seperti sama tapi sebenarnya memiliki susunan genetika yang berbeda.