Friday, March 23, 2007

Sisi Gelap Dunia Cat Fancy


Gemerlapnya dunia Cat Fancy dan Cat show terkadang mempunyai sisi gelap yang tak terbayangkan sebelumnya. Maraknya pergelaran kucing2 indah dan mewah sangat menarik minat banyak orang, baik yang benar2 suka dan sayang terhadap binatang ataupun yang jeli melihat peluang dari bisnis yang sangat menjanjikan.
Mempunyai kucing ras identik dengan gengsi dan kemewahan. Tidak sedikit orang tertarik untuk memiliki kucing ras setelah menonton cat show dan melihat bagaimana lucunya dan indahnya mereka di panggung pertunjukan.
Tidak sedikit orang yang tertarik terjun di dunia breeding setelah melihat minat masyarakat yang semakin meningkat serta harganya yang tinggi. Bagi yang melihatnya sebagai peluang bisnis, maka kalkulator langsung berputar di otaknya, misalnya 3juta x 4 anak sekali lahir, kalau kita beli sepasang induk seharga 6 juta maka sekali melahirkan saja sudah tertutup modal awalnya. belum lagi kalau setahun bisa melahirkan 3 kali. Hmm jadi setahun bisa meraih 3juta x 3 x4 = 36 juta, waw jumlah uang yang sulit didapat kalau kita mengharapkan bonus sebagai pegawai bukan?
Tapi setelah orang terjun benar ke bidang ini, mereka baru sadar bahwa merawat dan membesarkan kucing ras adalah tidak mudah dan butuh biaya yang tinggi juga. Tanpa didukung oleh hobby dan rasa sayang, breeding hanya akan menjadi siksaan baik bagi pemilik ataupun kucing2nya.
Di dalam dunia cat fancy ada dua istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dipandang negatif, apakah itu?
1. Kitten Mill
Secara umum kitten mill (pabrik kucing) digunakan untuk penyebutan terhadap breeder2 yang tertarik untuk memproduksi kucing dalam jumlah banyak dengan maksud untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dari penjualan kucingnya. Kuantitas lebih dikedepankan dibanding dengan kualitas. Bagi breeder jenis ini, breeding benar-benar dijalani hanya semata-mata demi bisnis. Tidak ada lagi konsep selektif breeding dan bahkan mungkin kesejahteraan binatangnya sedikit dikesampingkan. Cat show diikuti semata-mata hanya sebagai ajang promosi bagi kucing2 yang akan dijualnya. Untuk negara yang tenaga kerjanya murah seperti di Indonesia ini, kebanyakan akhirnya aktifitas breeding dan perawatan akhirnya diberikan pada pegawai, sedangkan pemilik lebih bertindak sebagai manajer pemasaran dan operasional saja.
Apakah banyak breeder jenis begini? Waw banyak sekali..Dan ini terjadi juga baik di dalam maupun di luar negeri. Pada saat ini selective breeding hanyalah saran, dan belum adanya aturan baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun organisasi yang melarang, membuat praktek ini menjadi sah2 sah saja.
2. Cat Trader
Cat trader adalah istilah yang digunakan untuk breeder2 yang juga bertindak seperti petshop. Dalam artian, breeder ini tidak hanya menjual hasil breedingnya sendiri, tapi dia juga melakukan jual beli dengan cara membeli dari breeder lain untuk kemudian dijual lagi dengan mengambil profit margin tertentu.
Beda dengan kitten mill yang mungkin hanya ditentang oleh penyayang binatang, cat trading ini justru dibenci oleh breeder2 lain dikarenakan aktifitas ini mirip dengan pelanggaran hak cipta. Didalam dunia cat fancy berlaku aturan tidak tertulis bahwa cattery hanya boleh menjual kucing hasil breedingnya sendiri dan dengan menggunakan nama catterynya sendiri. Cattery yang menjual kucing cattery lain yang terlebih dulu dibelinya dengan harapan mendapatkan untung dengan memanfaatkan nama cattery terkenal dari kucing yang dibeli itulah yang disebut cat trader.
Terlepas dari pro kontra terhadap istilah2 di atas dan legalitas dari aktivitas tersebut, saya pribadi berpendapat bahwa mereka yang melakukan hal tersebut tidaklah pantas disebut sebagai penyayang kucing. Mungkin lebih tepat sebagai penyayang uang saja..

No comments: